Anak..Penyejuk hati atau pembuat gundah hati?

Ada seorang teman bercerita kepada doma,bahwa anaknya sering membolos sekolah. Dengan alasan terkadang tidak logis.
Ada juga teman doma yang merasa anaknya sangat mudah diarahkan.
Ada lagi teman doma yang hanya punya anak satu,tetapi begitu sulit dikendalikan,kebalikannya ada teman doma yang punya anak banyak tapi mudah mengarahkan kearah yang baik.
Ada satu hal yang bisa doma jadikan pelajaran untuk kasus teman doma itu,...ketika ada penilaian positip tentang anak doma,Andri dan Indra. Tuing...besar deh kepala doma,mendengar pujian tersebut,... Yaitu : ketika doma merasa iri dengan kenyamanan seseorang,ternyata dibalik itu orang lain melihat keadaan doma begitu tenang bak air mengalir...ceile...ge-er deh rasanya.
Membesarkan anak memang bukan hanya sekedar urusan fisik semata. Tetapi Moral dan Sifat Religinya juga harus dibangun. Ketika seorang ibu mendidik anaknya diwaktu balita,ibu bisa menjadi peran utama. Disuruh apapun dengan sedikit ancaman anak akan patuh. Sebagian besar para orang tua merasa nyaman dengan kondisi itu,kondisi dimana anak hanya sebagai penerima perintah. Dan orang tua akan sangat kaget ketika anak sudah berani menentang,baik dengan kata2 maupun dengan perbuatan. Timbullah penilaian bahwa anak saya susah diatur,anak saya nakal,anak saya sudah berani melawan.Sehingga anak hanya membuat gundah hati. Padahal seiring pertambahan umur kondisi fisik dan mental seorang anak akan berbeda.
Pernah Doma membaca tulisan di salah satu majalah yang menceritakan tentang satu keluarga yang putra-putrinya semua hafal alquran. Menitik air mata doma ketika satu demi satu doma menelusuri kata-kata pada tulisan tersebut. Begitu telatennya seorang ibu mendidik anaknya,sehingga anaknya berprestasi disekolah sekaligus penghafal alquran. Teringat anak2 doma baru sekedar bisa membaca dan menghafal ayat-ayat pendek dan berprestasi di sekolah,sudah mendapat pujian yang bikin doma ge-er.....Padahal bila dibandingkan anak ibu tersebut,doma merasa belumlah seujung kukunya.Doma sedang bermimpi andai Andri dan Indra bisa menghafal alquran...duh betapa....
Sadarlah doma dengan kondisi tersebut, pada saat ibu tersebut sedang membimbing putra-putrinya menghafal quran,Doma mungkin sedang tidur nyenyak atau sedang menghabiskan waktu berbelanja atau kegiatan lainnya yang mubazir. Sehingga ketika memimpikan hal tersebut,seperti bangun kesiangan. Selama ini kemana aja? Kok mimpinya baru sekarang sih ...
Belumlah terlambat kalau kita sebagai ibu ,baik yang putra-putrinya masih balita atau sudah melewati masa balita, untuk mau belajar dari mereka yang mempunyai putra-putri sesuai harapan semua orang. Dan tidak sekedar iri dengan si A putranya ibu anu yang meraih medali emas di Olimpiade Sains atau Si B putranya bapak anu yang hafal Alquran,tetapi tidak ada usaha munuju kesana .
Alangkah indahnya apabila setiap keluarga belajar tentang ketulusan dari anak2nya,sehingga kita orangtua bisa menangkap apa yang diinginkan anaknya. Alangkah senangnya orangtua apabila mempunyai anak-anak yang menyejukkan bagi keluarganya. Alangkah indahnya keluarga yang mempunyai ibu dan ayah yang menjadi panutan yang baik bagi anak-anaknya,yang mempunyai tutur kata yang menyejukkan bagi anak-anaknya. Sehingga tidak ada lagi orang tua yang gelisah dengan kelakuan anaknya. Dan Anak menjadi obat penyejuk hati bukan pembuat gundah hati.
Untuk kakak ( Andri) yang akan menempuh ujian PTN dan UN,Doma bangga melihat kakak yang tekun belajar,tanpa mama harus ngomel2. Yang mau bersusah payah pulang sekolah langsung les sampai malam. Yang setiap hari latihan mengerjakan soal-soal,dan sedikit mengeluh tentang pelajaran fisika dan biologi yang susah. Ditengah anak-anak lain sibuk jalan-jalan di mal atau melihat pameran,kakak minta izin ke doma untuk ikut les tambahan di bimbel tanpa mama suruh. Semoga kakak bisa meraih apa yang kakak inginkan.
Untuk Dede ( Indra ) yang sedang sekolah di asrama ,sementara banyak anak-anak lain sedang menikmati kebebasannya,dede sedang sibuk dengan berbagai kegiatan yang dibuat oleh pihak sekolah. Walaupun sedikit ngeluh,tapi dede menjalani semua itu dengan tanggung jawab.
Doma sangat berterimakasih kepada kalian berdua. Kakak dan Dede adalah penyejuk hati dan penyemangat Doma dan Dopa. Semoga kalian rukun selalu dan menjadi anak-anak yang selalu dalam LindunganNYa. dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
Terima kasih juga untuk kakak dan dede yang tidak pernah merokok,tidak pernah membolos,tidak pernah berkelahi . Doma berharap suatu saat kalian melengkapi kebahagiaan doma dengan belajar menghapal alquran....

Komentar

Postingan Populer